THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

About Me

Foto saya
Pekanbaru Quta panas!!, Indonesia bagian istimewa..., Indonesia
aQ yh aQ.. tidak lebih tinggi atau lebih rendah dari siapapun.. semua sama di mata Allah.. kesombongan tidak akan mengubah kenyataan yang ada, bukan?? manusia hanya sebesar butir pasir di pantai,, tidak lebih baik dibanding buih ombak lautan yang gampang pecah.. lalu,, masih adakan alasan untuk sombong???

cuap - cuap si empunya blogger. .

hello.hello.
apa kabar?

selamat datang di..
elaarale.blogspot.com
blog ini berisi cuap.cuap. ga penting aku mengenai orang.orang. benda.benda. maupun masalah.masalah. seputar hidup aku.
tapi ga cuman itu,aku harap blog ini juga bisa meng-inspirasi kamu.kalian.atau semua orang yang ngebaca.ngeliat.ato sekedar buka.buka doang...

intinya...

welcome, deh!!!



bagaimanakah saya di mata kamu???

Jumat, 08 Agustus 2008

SAMUEL MORSE

Sebelum telepon, komputer dan telegraf ditemukan, manusia membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun dalam menyampaikan pesan sampai di tujuan. Samuel Morse, mendapat julukan "Leonardo-nya Amerika", karena selain terkenal sebagai penemu pesawat telegraf dan sandi morse (sandi yang terdiri dari titik dan garis) yang terkenal, dia juga merupakan seorang seniman yang ulung dan seorang politikus. Walau demikian, dia bukanlah politikus yang handal, dan karya seninya tidak dapat menembus zaman, tidak seperti yang dimikili oleh Leonardo da Vinci. Akan tetapi, itulah julukan yang diberikan oleh para kolumnis yang mengomentari tentang Amerika dan Morse.
Samuel Finley Breese Morse, itulah nama lengkap Morse. Ia dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, luar kota dari Boston, Massachusetts. Sejak berumur empat tahun, Morse sangat tertarik pada menggambar. Saat berumur empat tahun, dia menggambar wajah gurunya di laci. Saat menginjak 14 tahun, dia mengumpulkan uang saku dengan menggambar teman-temannya dan orang-orang di kota.
Saat belajar di Yale College pun, Morse bukanlah siswa yang berdeda dengan yang lain, dan ketertarikannya timbul saat mengikuti kuliah tentang perkembangan terbaru tentang kelistrikan, akan tetapi dia tepat merasa lebih nyaman bila menggambar potret-potret miniatur. Suatu saat, dia mengirim surat kepada orang tuanya, bahwa dia ingin menjadi pelukis. Ayah dan ibunya khawatir bila dia tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menjadi seorang pelukis, jadi mereka menyuruhnya untuk menjadi penjual buku. Akhirnya Morse bekerja sebagai penjual buku, tetapi pada malam harinya dia tetap melukis. Akhirnya, orang tuanya menyadari akan kecintaannya terhadap seni, dan mereka mencari mengumpulkan uang untuk menyekolakannya di sekolah seni di London.
Saat Samuel Morse berada di Royal Academy di London, gurunya selalu mengatakan bahwa dia belum menyelesaikan pekerjaannya. Dia memiliki sekitar duapuluhan gambar yang belum selesai, tetapi dia tidak memiliki satu pun gambar yang selesai. Morse tetap melakukan hal ini hingga gurunya mengingatkan bahwa yang dia lakukan salah. Di kelas, dia membuat model Herkules yang terbuat dari tanah liat. Profesornya sangat menyukainya, dan menyuruh Morse untuk mengikutkannya pada sebuah kontes. Dia berhasil memenangkan medali emas. Akhirnya, Morse berhasil menemukan apa yang terbaik untuk dirinya. Dia mulai menggambar foto-foto orang-orang di Eropa.
Pada tahun 1818, dia menikah, dan kemudian memiliki dua orang putra dan seorang putri. Ternyata hidup tidaklah mudah. Tidak seorangpun yang memberinya uang atas gambar diri mereka, dan akhirnya Morse menjadi hampir tidak memiliki uang sama sekali. Pada tahun 1825, istrinya meninggal karena masalah jantung. Morse bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya, dan kapan dia meninggal. Dia terlalu sedih dan membuat hampir menyerah untuk melukis. Setelah itu, Morse dan beberapa orang pelukis lainnya mendirikan National Academy, dan menjadi Presidennya yang pertama. Dia bekerja melukis dari pukul tujuh pagi hingga tengah malam. Empat lukisan dinding yang nantinya akan dilukis di ruangan bundar di Capitol, Amerika. Hanya empat seniman yang dipilih dan dia ingin menjadi salah satu dari mereka.
Akhirnya, dia tinggal bersama anak-anaknya dan kakak iparnya untuk melukis kembali di Eropa. Pada bulan oktober 1832, Morse dan keluarganya berlayar pulang dengan kapal bernama Sully. Morse mendengar percakapan tentang electromagnet yang baru ditemukan, dan kemudian mucul dalam benaknya konsep tentang telegaf elektrik. Pada tahun 1835, dia berhasil menciptakan model telegraf pertamanya, yang dioperasikan di gedung Universitas New York, tempat di mana dia mengajar seni. Karena miskin, dia membuat model tersebut dari bahan-bahan kasar seperti penyangga kanvas tua untuk memberdirikannya, bateray buatan sendiri, dan jam tua untuk menggerakkan kertas yang dimana garis dan titik akan direkamkan.
Pada tahun 1837, Morse mendapatkan dua orang partner yang membantunya mengembangkan telegrafnya. Yang satu adalah Leonard Gale, seorang professor sain di universitas New York yang memberikan saran-saran kepadanya, seperti bagaimana cara meningkatkan voltase dengan cara meningkatkan meningkatkan gulungan disekitar electromagnet. Satu lagi adalah Alfred Vail, seorang pemuda yang mememiliki keterampilan mekanik dan keluarganya memiliki perusahaan pengolah besi New Jersey, membantunya membuat model telegraf yang lebih baik.
Dengan pertolongan teman-teman barunya, Morse mengajukan paten untuk telegraf barunya pada tahun 1837, yang dijelaskannya termasuk sebuah sandi yang terdiri dari titik dan garis untuk mewakili angka-angka, sebuah kamus untuk mengubah angka-angka tersebut menjadi kata-kata, dan seperangkat jenis gigi gergaji untuk mengirim sinyal. Morse yang tidak puas dengan karir seninya, telah memberikan seluruh waktunya bagi telegraf.
Pada tahun 1838, dalam sebuah eksebisi tentang telegrafnya di New York, Morse mentransmisikan sepuluh kata per menit. Dia mneggunakan kamus angka-kata miliknya, dan menggunakan sandi titik-garis untuk menulis surat secara langsung. Walaupun kelak akan berubah secara detail, sandi Morse menjadi standar yang digunakan di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun kemudian, Morse memamerkan telegrafnya dikalangan orang-orang terpelajar, manusia-manusia karir, dan komite-komite dari kongres-kongres, dengan harapan akan mendapatkan dana untuk mengadakan test sekala besar bagi telegrafnya. Dia mendapatkan pertanyaan yang besar apakah pesan dapat benar-benar dikirim dari satu kota ke kota yang lain dengan menggunakan kawat.
Pada tahun 1843, dengan usahanya sendiri, tanpa pertolongan berarti dari rekan-rekannya, Morse akhirnya berhasil mendapatkan dana dari Congres untuk membangun kabel telegraf pertama di Amerika, dari Baltimore ke Washington D.C. Setelah Morse selesai merentangkan kawatnya, alatnya mampu bekerja dengan baik. Dan, sejak bulan mei 1844, jaringan telegraf elektrik antar kota pertama di dunia telah rampung. Setelah dua belas tahun dimana kebanyakan orang Amerika tidak menghiraukan usahanya untuk membangun telegraf, Morse secara cepat menjadi pahlawan Amerika.
Pada tahun 1846, perusahaan-perusahaan swasta menggunakan paten Morse, telah membangun jaringan telegraf dari Washington, mencapai Boston dan Buffalo, dan bahkan dikembangkan lebih jauh. Pada tahun 1847, dengan cukup uang yang didapatkannya dari telegraf, Morse membawa keluarganya bersama-sama ke rumah di pedesaan miliknya sendiri. Dia membeli 100 acre tanah di luar kota Poughkeepsie dan memberinya nama Locust Grove. Pada tahun 1848, Morse menikah untuk kedua kalinya, dengan seorang kerabatnya yang miskin, tuli dan bodoh, yang berumur 26 tahun. Morse menjelaskan bahwa dia memilih wanita itu karena wanita itu dapat mandiri darinya. Keluarga Morse tumbuh dengan tambahan beberapa orang anak.
Pada awal 1850-an, Morse kembali membangun Locust Grove dengan villa bermodel Italia. Di usianya yang ke-80, tepatnya tanggal 2 April 1872, Morse meninggal dunia di New York karena sakit pneumonia. Ia dimakamkan di pemakaman Greenwood, Brooklyn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar